Kamis, 28 Mei 2015

4 Bulan Penuh Hikmah



Bismillahirrahmanirrohim,
Senang sekali rasanya pada semester genap ini, kami masih bisa diberi kesempatan untuk bertatap wajah bersama prof. Dr. Ali aziz M.Ag  dalam melaksanakan kuliah kami, dalam mata pelajaran tafsir BKI. Setiap kali saya berjumpa beliau, entah mengapa mood saya langsung naik, semangat, apalagi ketika mendengarkan beliau berbicara. Memang benar apa yang telah disampaikan oleh guru saya ketika dipesantren dulu bahwasahnya ulama berkata, “melihat orang alim yang sholeh itu lebih baik daripada sholat seribu rakaat”. Bayangkan, itu hanya melihat, apalagi kita belajar, bergaul, duduk bersamanya, berapa banyak kebaikan yang kita  dapatkan? Bukannya saya membangga banggakan atau memuja muja beliau berlebihan, tapi memang menurut saya, orang seperti beliau sudah bisa dikatan seribu satu ditemukan pada zaman sekarang.
Semoga kita semua selalu diberi kesempatan oleh Allah supaya bisa dipertemukan dan dibersamakan kepada orang orang alim seperti beliau, amin yarobbal alamin. Karena saya kira tidak semua orang diberi kesempatan seperti ini. Oleh karena itu jangan disia siakan kesempatan seperti ini. Banyak orang yang sukses dikarenakan berkumpul sama orang orang yang sukses.  
Sebelumnya, ada beberapa hal yang ingin saya curahkan melalui tulisan ini. sebenarnya saya dalam hal tulis menulis sangat kurang wawasannya. Dari dulu jikalau saya disuruh atau diperintah oleh seseorang terutama guru untuk menulis, saya bingung mau menulis apa, saya tidak terbiasa dalam hal menulis. Berbeda seperti teman teman saya yang saya lihat sekarang ini. Saya perhatikan hampir seluruhnya hebat dalam menulis, berbicara, mengolah kata, wawasan mereka sangat luas. Itu yang terkadang membuat saya sedih.
Jujur dari semseter lalu ketika saya disuruh menulis ,selalu ada rasa kesulitan, entah itu beban tugas ,ditambah lagi saya yang kurang terlatih dalam hal tulis menulis. Memang setiap kali saya ingin menulis selalu merasakan malas, ditambah lagi saya sendiri tidak punya laptop. Bukannya saya tidak ingin membeli, tapi duit beasiswa itu tidak seluruhnya saya gunakan untuk kepentingan pribadi. Saya yakin didalam duit tersebut ada hak orang lain termasuk lah keluarga saya, abang saya sekarang yang genap telah menjalani kuliah semster 5 di Pontianak itu sampai sekarang belum memiliki laptop, dan ibu saya belum mampu untuk membelikannya. Jadi dengan duit yang saya miliki ini, saya berikan ke abang saya untuk membeli laptop. Bukan hanya abang saya, tapi juga untuk kakak saya yang sangat membutuhkan uang tersebut, yang sekarang sedang menempuh masa-masa wisuda kedokteran. Saya sadar betapa pentingnya laptop itu untuk seorang mahasiswa seperti saya, tapi saya minta maaf kepada pak prof. Karna sampai sekarang saya belum memiliki laptop. Insya allah saya akan usaha semoga disemester berikutnya saya sudah diberi rezeki untuk membeli laptop. Amin


Kembali lagi kepada tugas menuis pak prof, Semoga dengan perintah pak prof. Ali aziz ini untuk menulis kurang lebih 50 lembar, mulai dari sini saya melangkah dari awal agar bisa seperti teman saya terlebih pak prof. Dan saya selalu ingat dengan perkataan beliau, selalulah sertakan Allah dalam segala hal, yang membuat dirimu bisa itu hanya Allah.
            PERTEMUAN PERTAMA
Di hari pertama saya kuliah tepatnya pada mata kuiuah pak prof. Ali aziz, jujur saya sangat senang karena pertemuan perdana saya langsung bertemu dengan beliau. Setelah sekian lama liburan dan tidak bertemu beliau, mood saya dalam semangat kuliah langsung naik. Terkadang susah bagi saya ketka sudah melewati liburan panjang untuk mengembalikan mood kuliah lagi, tapi pak prof membuat nya begitu mudah.
Tidak ada pertemuan bersama pal prof kecuali pertemuan itu pasti memuaskan bagi saya. Seperti biasanya, beliau selalu memberi kami motivasi-motivasi agar kami selalu bersemangat dalam kuliah, dan beliau tak pernah membuat muridnya ngedown istilahnya walaupun muridnya salah. Dengan wajah yang meyakinkan tanpa kerqguan dari setiap kalimat yang dilantunkan oleh beliau itulah ciri khasnya.
            Pada pertemuan ini, saya berusaha untuk mendapatkan bangku didepan, karena saya ingat dengan perkataan beliau yang diucapkan ketika di masjid dalam acara pembukaan ma’had jamiah sunan ampel, beliau berkata kepada orang orang  yang duduk dibarisan paling depan, “Ini adalah orang-orang yang yang luar biasa yang akan menjadi orang besar.” Betapa beliau mengapreiasi kepada orang orang yang duduk dibangku depan. Oleh karena itu, mari kita ketika berada dalam suatu majlis selalu berusaha untuk mendapatkan posisi terdepan, karena memang banyak manfaatnya.
            Saya pribadi ketika duduk didepan dan dibelakang mersakan perbedaan juga, terkadang seperti dianggap remeh. Tapi menujrut saya kalau duduk didepan perhatian kita insya allah akan 99 persen kepada dosen atau ustasdz. Wawasan atau pikiran kita akan fokus dan terbuka lebar ketika mendengarkan pembicara berbicara, karena seakan akan kita berbicarta langsunbg one by one dengannya. Berbeda dengan dibelakang. Terkadang saya merasa seperti kutrang fokus dan seperti tidak terlalu ditoleh oleh pembicara siapapun itu. Maka jangan remehkan masalah msalah kecil dimata kita. Kecil dimata kita belum tentu kecil mata Allah.
            Ketika duduk didepan saya diminta oleh prof ali untuk membacakan silabus perkuliahan terkait matkul tafsir bki ini. Entah mengapa ketika saya diperintah oleh pak prof tak seperti diperintyah oleh dosen-dosen lainnya saperti saya lebih bangga ketika disuruh oileh beliau. Maka saya pun membacakan silabus tersebut dan langsung diterangkan oleh beliau satu oersatu terkati materi perkuliahan.
Pada  pertemuan pertama ini, seperti yang telah terjadi pada smester lalu, beliau tak segan-segan memberikan kami tugas yang super. Tugas yang tidak sembarangan yaitu membuat munasabah dan kesimpulan dari tafsir-tafsir sesuai masing masing kelompok. Tapi untungnya kami masih diberikan tugas berkelompok, karna jika individu pasti saya sudah kewalahan. Sebelum beliau memberikan tugas, beliau terlebih dahulu menjelasakan cara membuat tugas tersebut, dari memunasabahkan ayat satu ke ayat lainnya. Disini saya baru pertama kali belajar tentang memunasabahkan aayat. Karna dulu ketika dipesantren saya belium pernah belajar tentnag menumansabahkan ayat. Hanya belajar mentafsirkan ayat saja.
Banyak ilmu-ilmu baru dan pelajaran yang saya dapat bersama pak prof. Saya jadi teringat kepada ustad saya duku dipesantren saya. Bukannya saya berniat untuk membanding bandingkan guru, tapi memang setiap orang pasti ada kelebiahan dan kekurangannya. Ustad saya dulu adalah lulusan dari pesantren salaf DALWA Pasuruan Bangil Jatim. Beliau mondok disitu kira-kira belasan tahun dan disambung belajar ke Makkah, tapi bukan kuliah, hanya sekdear ta’lim bersama guru-guru habib disana. Singkat cerita, jadi dengan latar belakang pesantren salaf itu, beliau pun mengajar kami dengan ajaran-ajaran salaf yang berbau habib/ahlul bait. Cara ajaran dan sistem belajar mengajar beliau pun salaf, tidak berbau modern, jadi wajar jika lulusan dari pesantren kami masih identik jadul.
Tetapi jika saya lihat pak prof, beliau menggabungkan antara ilmu salaf dan ilmu modern formal zaman sekarang ini. Jadi tidak monoton terpaku kepada agama salaf saja. Itulah kelebihan yang menonjol yang saya rasakan. Orang jika hebat dibidang agama saja, banyak. Begitupula sebaliknya, orang yang hebat atau mendalami hanya dibidang umum banyak juga. Tapi di zaman sejarang ini jikalau kita mencari orang yang pintar pada keduanya bukannya tifak ada, tapi jarang. Jadi dengan dipertemukannya saya dengan beliau semoga paling tidak saya terkena imbasnya dan menjadi orang seperti beliau. Amin ya robbal alamin.
Kembali kepada tugas munasabah, setelah kami semua bagaimana tata cara mengerjakan tugas tersebut, barulah beliau menyuruh kami untuk memilih masing masing individu tugas yang diinginkan. Saya probadi memilih tugas dengan memilih tafsir al munir yang berbhasa arab itu dengan alasan, karena saya lebih suka langsung belajar agama itu langsung dak dari buku aslinya, t terjemahan atau bahasa indonesia, karena saya sangat suka bahasa arab. Dan jugya jika mengerjakan dari bhs arab saya yakin akan menambah wawasan tentang bahasa arab, meskipoun sebagian orang berpendapat malah dengan bahasa arab itu akan klebi8h menyuklitakan .
Melalui mizan sebgau sekretaruis yuang menukiskan anama-nama setiap orang yang memilih tugas tersebut, akhirya terbentuklah kelimpok satu dengan tugas tafsir almunir yaitu kelompok yang terdiri dari, saya, fikri, jajang, faisal, jadul, nisa, lia, sofi, bila, dan fikah. Saya cukup beruntung juga karena saya lihat daeri kelompok yang sayadapat itu berpotensi atau cukup elit dalam bahasa arab dan kepintarannya. ......

            Pertemuan kedua

Pagi harui stelah kami melaksanakan intensif, kami sudah terbayang-bayang oleh tugas kami yang akan dicek poleh pak prof. tapi siapa sangka, dalam waktu seminggu kami kelompok 1 sudah bisa membuat tugas membukukan dan memberi minasabah serta kesimpulan kurang lebih 135 lembar. Dan juga Alhamdulillah ada petemuan ini semua kelompaok teman teman kami juga sudah menyelasaiakan tugas tugas ya tidak adayang molor.

            Pada pertemuan ini juga , saya melihat pak prof datangnya lebih awala pdaripada Minggu kemarin, mungkin beliau bersemangat atau tidak sabar umtik melihat jasil dari yugas-tugas yang kami kerjakan. Singkat cerita, setelah kami memulai pertemuan dengan membaca do'a, beliau pun langsung menagih dan memeriksa tugas-tugas kami. Terlihat antusiasnya wajah beliau dalam memeriksa. Ada sedikit hal juga dari beliau yang saya amati berbeda dengan dosen dsen yang pernah menjadi guru saya, beliau ketika melihat kesalahan dari mahasiswanya, beliau tidak segan-segan langsung membenarkannya, tak seperti dosen dosen lainnya yang ketika salah dibuarkan dahulu, setelah materi yang disampaikan slesai baru dibenarkan. Memang mungkin masing-masingmasing orang berbeda cara atau pesepsi nya, tapi saya sendiri mungkin lebih confong seperti beliau, karena selagi kita ingat untuk membenarkan orang ,alangkah baiknya kita langsung memberitau, karena belum tentu jika kita mengingatkan setela]ah orang itu menyelesaikan pembucaraannya kita masih ingat dengan jelas. Terkecuali jka kita berada di dalam forum yang memangbada peratuaran bahwa yidak boleh menyela pembicaraan orang terkait itu untuk membenaerkan kesalahan atau tidak.

            Kembali ke tugas kami, setelah beliau memeriksa, ternyata masih sangat banyak kesalahan dan kekurangan pada tugas kami, tetapi meskipun seperti itu, beliau tidak pernah memarahi atau membuat kami merasa putus semangat, malah dengan kesalahan seperti itu, beliau semakin memberi kami semangat dengan berkata, “ngga papa, masih banyak pertemuan, masih ada 13kali penyaringan, wong saya aja ngarang berkali-kalikali pembenaran.” Tutur beliau.

            Di sini, dari kesalahan yang terdapat pada tugas kami, mulai dari keselahan sisitematis, harakat-harakat, kesalahan menaaik dalam bahasa Arab dan lain-lain. disinilah kami mendapat banyak pelajaran dan ilmu-ilmuilmu dalam menulis sebuah buku terlebih saya. Karena saya dulu ketika dipesantren tidak pernah diberi atau terbekali oleh ilmu ilmu tentang kepenulisan. Biak itu tata cara sistematuis buku, atau pun istilah-istilah-istilahistilah terkini. Jujur saja, saya memang memiliki kekurangan dalam hal istilah-istilahisti;ah ilmiah modern pada aman sekarang ini. Terkadang saya merasaminder juga kepada teman-temanteman saya yang terbiasa berorganisasi, mereka memiliki kemampua berbicara yang baik, dan tutur bahasa yang baik juga pengambilan kata-katakata istilah yang bagus. Oleh karema itu saya sering diam di kelas, saya mrasa tertinggaloleh tean teman saya.

            Tapi meskipun saya tertinggaloleh teman-temanteman saya, saya yakin bisa menyamaimereka bahkan melebihi. Karena saya yang dulunya ketoika sebelum perkuliahan sering merasa nerveous dan geemeteran dalam berbicara di depan umum, sekarang syaa Alhamdulillah sudaah merasa lebih pede dan bisa berbicara, laupun masih belum seberapa bagus. Tapi memang saya kira semua itu perlu membutuhkan proses dan kebiasaan, jika kita sering berlatih bebricara didpean umum, saya kira lama kelamaan akan terbiasa. Karena saya juga perah berkonsultasi kepada prof alitentang masalah nerves dan monder etika berbicara, beliau menjawb, “saya kira itu hanya ma bukan salah terbiasa, jila anda sering berbicara lamakelamaan pasto terbiasa.” Seperti itunkata beliau. Tetapi saya kira buan hanya masalah kebiasaan saja, tapi juag ada hubungannya sama karakteristik pribadi.jikalau orang itu memiliki rasa peercaya dari yang tinggi Isya' Allah akan gmapag, juga apabila seseorang memiliki kecerdasan atau cekatan insya Allah juga bisa memudahkan proses berbicara di depan umum.
           

 Pertemuan ketiga
Terdapat rasa kecewa ketika kami mendengar kabar bahwa beliau pak prof tidak bisa menghadiri perkuliahan ini disebabkan beliau ada kepentingan. Tetapi walaupun beliau berhalanagn beliau tetap bertanggung jwab atau tidak semena mena meningglakan kuliah. Disini erdapat nilai plus dari beliau tidak ingin menyiaknyiakan waktu yang telah diberikan dalam perkuliahan, beliau sangat menghargai waktu. Maka beliau mengutus assistennya yaitu uastad ainul yaqin LC.
            Nah pada pertemuan itu, saya mengira bahwasahnya beliau ini pak ainul yaqin hanya sekedar dosen biasa, tetapi apa daya ternyata salah perkiraan saya. Kesan pertama saya ketika bertmeu beliau dalah cekatan dan ramah. Beliau fasih dalam berbahasa arb dan baik ramah. Ketika beliau memperkenalkan sekias biografi pendidikan beliau, beliau sempat mondok pada salah satu pesantren di surabya ,disitu saya juga sempat melihat bahwa beliau tak jarang mengikutu lomba dan menjuarai lomba tersebut.

            Sempat juga beliau singgung masalah calon atau jodoh belaiu bahawa beliay insya allah sudah punya calon, dengan tujuan agar beliau bisa menjaga jarak kepada mahasiswi disini. Bealiu juga cukup hebat dalam masalah keromantiosan. Belaiu pernah ,memberikan kjepada kami nama nama dalamn bahsa aran yang artinya sangat bagus dan enak diengar. Beliau punay simpanan simpoanan nama tersendiri uyn tuk memberikan nama atau gelar kepada calon nya dan anak nanti insya allah.
            Dari tutur kata beliau mengenai pelajaran apa yang telah beliau dapat, tak jauh seperti pelajaran yang telah saya pelajari dulu. Mulai dari dalii-dalil yang disebutkan beliau, jadi saya pribadi merasa nyaman diajar oleh beliau, selain penyempaian beliau yang enak lantang dan tegas, keyakinan dan pikiran saya bisa dikatakan selaras dengan beliau.
            Beliau juga sempat menceritakan beberapa pengalaman yang eiau dapati ketika beajar mneuntut S1 di kairo dalam jurusan Hadits. Ketika mendengar beliau dengan title nya jurusan hadits, saya teringat dengan pesantren saya dulu. Karena disana sempat juga diadakan jurusan seperit hadits, tafsir, fiqih, dan falaq. Tapi sayangnya proker tersebut tidak berlanfgsung lama, hanya beberapa tahun saja.
            Dulu juga saya pernah ditaawarkan oleh pengasuh pesantren saya ketika saya ingin melanjutkan SMA diluar setelah tamat SMP. Untuk melanjutkan studi ke SMANSA pontianak. Tapi pengasuh saya berkata lain, beliau ingin saya melanjutkan studi dipesatren tersebut karna nanti ketika saya tamat SMA akan ada jurusan kedokteran di Yaman. Tetapi sayangnya lagi-lagi budget saya yang tidak mencukupi untuk berangkat kesana.
            Walaupun seperti itu, tidak memutuskan semangat saya untuk melanjutkan studi dipesantren. Karna jujur, yang namanya mondok di kota saya pontianak itu sangat besar godaan dan cobaannya. Terutama dari teman-tean dari luar, tak sedikit dari teman saya yang dekat sama saya. Ketika liburan mereka selalu bererita tentang keseruan dan keindahan dunia luar. Seringakali saya mersa tergoda atau tergugah hati saya untuk keluar dari peantren. Dikarenakan mereka teman –yteman saya bisa bebas setiap harinya, mulai dari jalan-jalan, main hp, internetan apalagi pada saat masa masa muda indahnya. Bahkan saya pernah beberapa kali kabur dari pesantren untuk bermain ps dan internetan di watnet. Tapi alhamdulilllah meskipun saya melanggagr seperti itu, saya belum pernah senakal nakalnya seperti anak luar yang emamkai narkoba, atau minum bir, bermain judo dan lain lain. Itulah perbedaan antara dunia pesantren dan dunia luar, selalu ada hikmah yang bisa diambil pelajaran dari kejadian di hidup ini.
            Ada sedikit cerita ketika saya masih mondok dulu,  ter



            INGIN MENJADI PEMBUCARA DAN PENULIS
            Terkadang saya merasa  merasa iri, iri dalam arti ghibtoh, yaitu iri yang diperbolehkan oleh agama, ketika melihat prof ali. Bagaumana beliau bisa menjadi penulis seperti itu, memberikan abnyak jasa kepada jutaan orang, memiliki pengajian rutin diluar negri dan lain lain.
            Munglin kita jangan teralujauh meihat beliua, saya elihat salah satu sniior saaya di css yaitu angkatan 2012 dari fakultas syariah yaitu handhika surbahkti. Bagaiman beliau yang masih dikatakan usianya yang cukup muda uitu sudah bisa sampai ke india berkat kegigihan dan presatasi bakat nya dalam public speaking dan organisasi.
            Pernah beliau mengisi salah satu forum css yaiut share to care. Didalam pertemuan itu adalah pertemuan pertama kali saya dengannya.  Dia memiliki skill dan tutur kata yang baik, dan juga memotivasi kami untuk selau gigih disini. Dari intonasi, tutur wajah yang meyakinkan, suara yang lantang, sangat membekasa di pikiran dan hati saya. Ada satu kalimat yang membekas dipikran saya yaitu, “kalian ketika malas atau galau, kalian harus ingat tujuan  pertama kalain disruabaya ini.”


            KESEHARIAN DI PERKULIAHAN
            Ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di uinsa ini, ada sedikit kejanggalan yang saya lihat terkeait keseharian baik terkait pergaulan, pergaulan dll. Tapi menurut saya yang paling mencolok adalah tentang penghrmatan mahasiswa kepada orang tua.
            Dulu ketika saya mondok, yang namanya anak muda epada orang tua itu sdah penghormatannya besar, meskipun kota saya pontuanak tak seperti di daerah jaawa yang masih banyak orang awamnya. Tetapi disini tepatnya di uinsa, saya kira penduduk jawa ratarata penghrmatannya besar kepada guru guruya, ternyat tidak juga, kurang lebih sperti orang pontianak. Mereka saya lihat ketika berpapapsan bersama dosen dosen mereka tak terlihat rasa penghormantannya. Sperti bertemu teman temna merka saja. Tak ada memberi salam, ataupun bersalaman. Tapi mungkin saya berhusnudzon saja kepada mereka, mungkin mereka tidak ada background sebagai anak pondoknya, karna buiasanaya orang yang takdzhim kepada ngurunya rata rata dari santri saja. Tapimeskipun seperti itu, tidak menjadi alasan bagi pelajar dari sekolah umum untuk tidak menghormati orang yang lebih tua darinya. Memang mungkin para orang tua tidak menuntuut untuk dihormati, tapi paling tidak kita sebagai murid atau beliau sebagai dosen kita yang memberi ilmu dan mendidiki kita sudah sewajibnya kita memgjormati. ....
            Pernah juga ustad ainul yaqin ketika masih menemuh S1 di kairo ditanya oleh salah seorang guru disana, dari mana asalmu? Maka beliau mejawab dari indonesia. Tuturnya. Maka guru itu pun lngsung berkata masya allah  indonesia sebaik baik manusia. Maksudnya sebaik baik mnausia dsini dalam segi akhlaq dan keseharian dalam pergaulan
            UJIAN PERTAMA
            Kira kira 3 hari sebelum kami melaksanakan ujian, ustad ainul yaqin, meminta kepada kami untyuk berkumpul bersama guna membahs terkait tugas kami dan mengoreksi kesalahan kesalaahn yang ada pada tugas tersebut
            Tepat disamping beskem  kami yaiutu beskem cssmora jalan wonocolo  pabrik kulit. Disitu kami berkumpul bersama jajang fikri jadul dan faisal. Juga ada munir dari kelompok tugas tfsir yang lain ikut juga. Tetapi alangkah buruknya nasib saya, ketika itu sebelum saya duduk di warung itu, saya tidak sengaja menjatuhkan motr orang yang berada disamping sebelah bsepeda saya. Sampai saya tidak berani mengucapkan apa apa kepada orang yang mempunyai motor itu, tamoak marah saya lihat wajahnyam yang saya katakan hanyalah seuntai kata maaf. Ternyata dai tidak hanya menerima kata maaf, dai ingin saya mengganti akan spionnya yang opecah, jadi saya berikan duit yang hanya tinggal itu saja sebesar 50 rbu. Padahal baru dikirikm oleh kakak saya.

            Alangkah malun dan sialnya nasib saya pada saat itu. Tapi ustad ainul yawain bilang tidak apa apa, jangan karena duit ganti rugi dia menjadi tiodak rodhjo dan beisa mencelakakn kamu kealk di akhirat dengan dia menuntu kamu. Maka ambillah hikmah dari kejadian yang allah takdirkan kepada kamu.
            Lanjut kepada tugas kami, setelah kami berbincang pun beliau menjelaskan kesalahan kesalhan yang terasdapat pada tugas kami, yaitu tentang masalah kesimpulan yang kami buat. Disitu beliau cukup marah ketika melihat kesimnpulan yang salah satu dari kelompok kami kerjelkan, karna membat nya dengan sangat singkat ntanpa ada kejelsana lenbih lanjut ytentang kesimpulan tersebut. “untung ini masih saya koreksi dahulu, saya nyakin kalau prof ali melihatnya beliau akan maraj” apa apaan ini kalu sampai prof melihat beliau pasti marah melihatnya.

            Banyak juga kesalahan yang beliau benarkan, termasuk bahas bahasa arab yang masih keliru, beliau berkata ini adalah pemerkosaan bahasa jikalau kita menterjemahkan bahasa atau urutannbahasa arab seperti bahasa indoneswia. Ya memang tidajk diragukan lagi dalam wawasan bahasa arab bealiu.
            Malam sebelum kami mengikuti ujian prof ali, saya bertama teman teman saya, jadul, faisala, tidak bisa fokus belajar atau tidak bisa semaksimal teman teman lainnya yang mungkin bisa fokus untuk belajar. Karena kami bertiga menemani teman saya juga yang sedang sakit dan di opname dirumah sakit tepatnya di rumah sakit bhayangkara tepatnya bersebelahan dengan polkda jati,m.
            Memang sahabat kami munir bukan malam itu saja dirumah sakit, kirakira sudah dua hari dia dirawt distu, pada malam itu suasana dirumah sakit lumayan nyaman karna dingin dan sunyi tanpa suara, akan tetapi tempat utuk tidur dan menemani nya kurang luas, jadi kami terpaksa tidur dilantai tanpa beralaskan apapun. Saya juga sempat duduk diluar melihat lihat sekeliling dan mencaru udara. Tetapi tak bertahan lama diluar, karena sangat banyaknya nyamuk yang ganas. Nyamuk disini jugatalk speeti nyamuk di pontianak. Sudah saya rasakan beanya, disini yang saya rasakan nyamuknya lebih ekstrim dalam arti ketika nyamuk itu baru hinggap di badan, saya langsung merasakan sakit.  Mungkin nyamuk itu d=tidak mengambil ancang ancang untuk mengisap darah, ketika nempel langsung menusuk. Jadi memamng luiar biasan di surabaya ini, harus pandai beradabtasi dengan lingkungan ini, mulai dair orang porang cuaca, dan  lain lain.
            Bahkan dalam cuaca saja, kalau saya bandingkan dengan pontianak, sepanas panasnya kota piontianak yang berada tepat pada garis khatulistiwa yang terkenal pansanya itu, masih panas surabaya bagi saya, karea  mungkin efek padatnya kota inim sehingga saya merasakan sesak ketika berada disini, gerah, dan cepat berkenringat, berbeda dengan pontianak, mesikpun disana panas, tapi pansya tidak membuat sesak.
            Tetapi walaupun disurabaya ini cukup panas, menurut saya disini pansnya tidak membuat kulit cept hitam, verveda edebgan pontianak, pontianak panasnya itu alami langsung dari matahari, karn apolusi atau kepadatan disan tidak seperti disini.bih cepat menghotamkn kult. Tapi alhamdulillah, meskipun disini panas, atau , padat , sesak, saya selalu bersyukur artas apa yang tealh ditakdirkan oleh allah menatapkan saya melanjutkan studi disini.yang namnya menuntu ilmu pasti ada riuntangannya, tidak ada proses yang lancar, meskipun hasil saya tidak memuaskan kelak, allah melihat kepada proses, seperti yang prof katakan kepada kami.
            Juga pada malam itu, saya tidak bisa tidur dengan nyenyuak, entah mengapa saya pribadi, jikalau tidur dutempat baru, agak susah beradaptasi. Saya gellisah tidur, disamping memikirkan besok ujian tafsir,  pasien disamping saya juga sedikit gelisah juga. Jadi saya memutuskan untuk tidak tiodur sampai kira kira pukul 3 subuh. Disitu saya si malam saya dengan membaca tafsir almunir guna mempersiapkan ujian besok. Alhamdulillah pada ujian ini materi nya pas dengan materi yang saya kerjekan sehingga mempermudah saya untuk mempelajarinya. Hadi saya hanya mengulang ngulang saja
            Juga saya lihat teman saya yang satu kelomnpok dan satu partner keja materi, dia berlatuh  menulis arab dan menghafal disamping saya. Tapi itu tidak bertahan lama saja, berpa menit ketika dia sedang berlatih menulis  dia pun langsung terlelap. Memang jadul orangnya cepat terlelap sehigga waktu yang dia gunakan untuk belajhar tidak banyak. Berbeda dengan saya, saya pribadi ketika mengerjakaj sesuatu, tak ganpamg terlelap, juga ketika saya sudah trelap saya sangat sensitif atau cepat terbangun ketika mendengar suara suara kecilkah atau besar
            Tetapi dengan saya cerita seperti bukan berarti saya mengeluhn atau tidak ikhlas dalma menemani saudara munir, walaupun waktu belajar saya terkurang menurut saya persaudaraan tak kalah penting dengan perkuliahan. Singkat ceritam, padi pagi harinya, kami bangun adari rumah sakit kira2 jam 5,dilanjutkan dengan sholat shibuh, kami tak sempat melakukan jamaah karna ada beberapa teman saya yang sussah dibangunin, jadi kami melakukan secara sendiri sendiri. Stelah saya sholat, langsung saya bangunin jadul untuk msholat, disusulo oleh faiasal. Kira2 sampai jam stegngah enam kami selesai sholat dan siap siap, tetapi lagi lagi kami mengkorbnankan waktu iintensif kami untuk menjaga munir, ada sebagian kami yang mengurus surat dan obat iobatn munir, ada juga yang membeki makanan. Makanan disini lumayan jauh dari rumkit tersebut, jadi memakan waktu yang panjang.
            Dan alhamdulillah juga, pada pagi harin itu kira kira jam 6, ustad zinul yaqin menyempatkan diri untuk menjenguk munir dan membelikan makanan untuk munir. Walaupun malam ketika pertama kali munir masuk rumah sakit iutu, beliau langaung menyempatkan diriuntuk menjenguknya, padahal beliau baru datang dari malang. Disini saya menilai beliau sangat peduli kepada kami anak anak pbsbs,  sepert halnya prof ali memperdulikan kami. beliau sengat empati lep[ada kami, beliau juga memiliki allasana tersendiri mengapa beliau sampia sepeduli ini dengan kami.
            Beloaiu pernah bercerita, ketika sedang menempuh S1 di kairo, bahwa beliau sangat dihargai atau diperhatikan olehh gugru guru nbeliau disana, karena mereka berfikir bahwa ini adalah orang yang dari jauh susah payah datang unutk  menuntu ilmu. Karena nabu pernah bersabda bahwa ornag yang menuntut iklmu itu d sangat dimuliakan ioleh allah. Apalagi yang jauh jauh daerah datang mengkornbankan waktu tempat untuk menuntu olmu, tak sembarang orang seperti nini. Oleh karna itu para guru yang mnegrti akan penuntu imu niscaya sangat menghargai mereka.
            Kembali ke erumah sakit, setelah beliau menjenguk da munir pun beliau pamit kepada kami untuk kek kampus karn a beliau tidak uingin terlambayt bersama prof ali karna malu. Kemudian kira kira jam setengah 8 kami berangkat bersama sama ke kampus dengan berkalan kaki. Kira kira 15 menit kami sampai dikamkpus, dan kami tidak semoat mandi karena waktu yang terbatas. Ketika kami sampai dikampusn , saya melihat prof sudah berada dikelas, saya berfikir akan diusir dari kelas keterlambatan kami.dulillah, mungkin beliau mashin memaafkan kami. meskipun kami belum meyanmpaikan alasan kanpa kami telat
            Tapi teman kami yang ditunggu tunggu dari tadi yaitu rifqi, sudah kira kira telat sekitar 15-20 menit karena ketiduran tidak ada yang membanguninnya, memang kamar dai dikantai 5 dan sendirian sehiungga agak sausah ubtuk dikunjungi. Akhirnya setalh 15 menuit perkuliahan pu n dia datang, tapi siapa sangka ternyata palk prof bertanya kjeodanya .”maaf mas sekarang jam berapa?” tanya beliayu “jam 8:05 ppak” jawab rifki “nah  silahkan tutup pintu dri luar, saya kikra sudah menjdai kontrak belajra kita bahwa siapa yang datng telat lebnih dari batas wajtu yang dietatpkanb untuk keluar dan tidak mneghadiri kuliah tersebut.” Jawab beliau tegas. Kami pun sebagi temannya juga merasa tidak enak dan bersalah kepadanya. Suasana jelas oun menjadi tegang, tapi biarpun beliau mengusir rifki, bukan berati beliau merah lama, beliau hanya memberi pelajaran kepedanya juga kepada kami agar tidak ada lagi keterlambatan dalam perkuliahan ini. Beliau mengjari kita agr disiplin waktu.
            Sebelum memulai perkuliahan, beliau sempat melihat lihat dan mememrikas kembali tugas yang kami revisi ndari minggu lalau, sehingga tidak membuat kami terlalu tegang, jarena beliau juga sempat membawa suasana kelas ceria dengan sedikit can da sdan senda gurau. Beliau juga sempat menanyakan tentang tulisan kami, dan menanyakan hal hal apa ynag menjadi keluha atau hambatan. Disutu sempat beliau pak prof  bertanya kepada salah satu teman kami, yaitu syarif, apa hambatan nya......
            Setelah beliau bertanya kepada kami pun, langsung disambung dengan ustad i=aizul yaqin yang menyampaikan usoal soal ujian yang dibuat oleh beliau sendiri. Jantung merasa berdebar debaar kaerena ini dakah ulanagan pertana kami, kami juga tidak tau saperti apa soal ujian tafsir bki ini, yang oertama kaena memang belum pernah diujikan, dan yang kedau karena yang membuat soal bukan prof ali juhga.
            Setelah soal demi soal dibafakan pun ada bebearpa keluhan dari jami, yaitu beliau membaacdakan nya secara cepat sehingga kami tidak terlalu jelas dan berfikir secara matang untuk menjawab. Tapi alhamdulillah setelah waktu habis, saya menelesaikan ujian tersebut lanacar dan alhamdulillah tidak mencontek. Lembar kertas jawaban pun ditukarkan kesebelah teman masingmasing. Tepatnya dismaping saya kurniawan sebagi pengoreksi jawaban saya.
            Mulai dari soal 1-20 alhamdulillah syaa masih belum menemukan keaslhan pada jawaban saya, saya yakin pada waktu itu mendapat hasil 100, tapi sayang sekali ketika sampai pada soal 25 terdapat 2 kesalahan sehingga harapan saya pun pupus. Usai mengoreksi ustad ainul yaqin punh membaca absen untuk memasuki nilai nilainya. Ternyata bukan saya saja yang taunggi, masih banyak teman teman saya juga yang tinggi. Terlebih dengan tema saya lia. Ketika dibacakan namanya kami sekelas terkejut jarena dia mendapoat nilai sempurna tanoa salah yaitu 100. Memang saya melihatnya dari smester lalu seringf mendaoat nilai tinggi dan memang dia cukup pintar dan rajin. Tak heran jika dia mendapat nilai nilai tinggi diperkuliahan.
            Setelah mengambil nilaipun prof ali menyampaikan beberapa pemasukan singkat dan langsung diambil alih oleh ustad ainul yaqin. Ustad kembali menjelaskan tetang materi ujian berikutnya. Takn jaranga beliau menyampaikan poin poin yang pentungntentangn maslahat masyarakat zaman sekarang ini. Mulai dari masalah agama sampai politik. Beliau pernah beragumen keras tentang ustad ustad sekarang yang menjadi pedoman oleh masyarakat, ataupun imam sholat dam khotib jumat. Beliau berkayta, “saya sangat setuju apabila opada zaman sekarang ini diadakan sertifikat ijazah untuk menjadi ustadz, karna tak sembarang titel ustadz itu digunakan.” Tutur beliau. Disini saya meliahta beliau menyampaikan itu tak smebarang berkata. Dari wqajah yang merah dan sura lantang tampak beliau bgenar benar tidak suka dengan orang orang sembarang yang menjadi khotib atau ustadz ataupun imam sholatb yang tidak tahu bahasa arab, sehingga terhadi banyak kesalahan yang fatal. Jaran bahasa arab jika salah sedikit bisa berakibat fatal dan bahkan bisa sampai memurtadkan orang, seperti yang pernah beliau sampaikan tentang kalimat laa ilaa hailla allah. Disini imam cenderung berzikir dengan membaca setengah setengah sehingga hanya menyebut kata laa ilaaha allah, yang berarti tiada tuhan allah.
            Nah inikan sudah jelas artinya meniadakan allah, maka alangkah bahayanya jika kita beribasdah atau menjadi imam sholat sedang kita tidak tau bahasa narab. Maka disinilah nilai penting yang perlu kita ambil pelahkaran. Bahwa orang sekarang seing meremehkan tentang bahasa arab. .....
            Pernah juga beliau menjelaskan tentang ayat alhamdulillah rirobbil alamin dalam surah alfatuihaj. Kebetulan pas itu sedang membahas mnasalah islam adalah agam apenuh kasih sayang dan rahmat, seadangkan orang orang sekarang berkata islam adalkah agama teriris, keras radikal dan lain lain. Padahjal sudah jelas beliau katrakan, coba kita renungi ayat ini, mulai dari bismillahirrohmanirrohim, mengapa allah tidak mengatakan bismillahiljabbarilqohhar? Kalau memang islam adalah agama jihih sad agam keras perang dan lain lain pasyti allah mengaktan seperti itu. Tapi tidak, beliau tegaskan lagi islam adalah agama penuh kasih sayang. Termasuklah ayat alhamdulillahirobbil alamin yang diapit oleh kata arrhamonirrohim pada sebelum dan setelah ayat tersebut.
            Sungguh jika kita renungi lebih dalam tentang alquran dan agama allah sangat banyak rahasianya. Hanya orang orang yang bertafakkur fdan bertadabbur dalam alquran lah yang akan merasakn hal hal luar biasa dan menyadarainya.
            Beliau memieliki wawasan yang sangat luas tentang agama, sehingga kami pribadai saya sangat senang diajar oleh beliau, kjarena doisamping pelajaran materi, beliau juga diselingi oleh cerita ceritaa, seperti tentang sahaabat, nabi dan syamail muhaammad. Saiapa yang tidak senang ketika diceritakan kisah dulu tentang sahabat. Pernah juga beliauy bercerita tentang sahabt umar bin khottob yang ketika itu masioh ememluk agama kafir. Beliau bercerita bahwa umaar adalah sahabat nabi yang paling pandai bergulat, karena ketika detik detik umar memeluk islam itu, beliau mendengarkan adiknya membacakan alqiuran dalam kamar sehingga membuat hal itu marah kepadanya. Maka umar langsung membuka pintu dan memarahinya, disitu terdapt ipar adiknya umar yang menghetnikan umar ketika marah, sehingga ipar tersubut pun dibanting oleh umar.
            Dengan gaya beliau ustad aunul yaqin berceruta saya sudah dapat dengan jelas membayangi kejadian tersebut, karna beliau berceruta sangat menjiwai. ....
Pernah juag beliau menyampaikan tentang dosa apa yang paling besar setekah dosa dosa besar sperti kufur kepada allah dan alinn lain? Karen aps ketika itui beliau nsedang menjelaskan tentang ayat ayat negkufurkan tuhan. Kami semua mencoba menjawab tetapi jawaban kami semua salah. Termasuk jaawban darki mizan sofi dpadahal dusah beliau iming imingi unyuik mentraktir apabila ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Ternyata yang benar adalah bahwa dosa yang palin gfbesar setelah dosa dosa besar adalah putisa asa akan rahjmat allah.bahwa allah tidak akan merahmatinya lagi. Padahal sudah jelas bahawa rahmat allah kepada makhluknya sangat luas. Disini letak dosa besarnya. ...
            UJIAN KEDUA
            Tak tersa seminggu telah berlalu, padahal baru saja kami merasa bertemu prof ali ternyata sekarang sudah bertemu lagi. Pada pertemuan kali ini kami akan malaksanakan ujian kedua yaitu diambil dair materi tafsir al azhar.
            Tapi sebelum itu, seperti biasa prof ali mengoreksi lagi akan tugas kami. dan ternyata klagi lagi masih bnayak kesalahn yang didapati oleh beliau tentang kesalahan urutan sistematis dan harakat-harakat. Disini beliau sangat teliti dalam mengoreksi, tidak sembarangan =, beliau ingin ketika kita keluar dari sini sudah bisa membuat karya cipta.

            Setelah beliau mengoraekisi tigas kami pun bekliau mneyrahkan watu sepenuhnya bkepda ustad ainul yaqin untuk melaksanakan ujian rutin tiap minggunya. Sebelum ustad ainul yaq    in memulai ujian, bliau betrkata “insya allah pada ujian ini todak semuamya mendapat 100 karena soalnya lebih berboboit” tuturnya sambil bercanda.
            Maka saoal demi soal pun dibacakan, memang sayan mendengar soal ini lebih berbibot karena pada soal kali ini lebih ditingkatkan dalm msalah ketelitisnnya. Terdapat baynak soal soal yang menjebak sperti kealahan dalam nama atau perawi. Jika ragu sedikit saja bisa jadi salah. Nilai kami sekelas yang minggu lalu itu rata 85 keatas sekarang jadinturun menjadtu 75 kebawah. Tak sembarangan beliau membuat soal. “saya kira ini adlah kelas yang berbibot sehibgga soalnya nya pun harus berbobot” tyutr prof ali.
            Tetapi lagi lagi pada ujian ini yang tertinggi adalah lia lutfiana, walaupun tidak seratus tapi dai menjadi orang yag berkesempatan untuk berfoto bersama prof lagi. Bagaimana prof tidak mengappresiasikan dia. Tapi meskipun seperti itu, betidak berarti beliau prof ali menganak emasakan dia. Justrui beliau malah terus meanmbah semnagta kepada kami yang nilainya rendah terutama kepada yang paking rendah juga seperti prof ali. Beliayu memberiokanm hadiah sebagati poenunjang untuk kedepannya tidak menjadi nrendah blagi, menjadi lebih bbiuak , bahkan menjadi yang tertinggi.
            Sudah menjadi kewajiban bagi neliau untuk memotovasi orang orang yang mnenjadi peserta didik beloau, karna beliau mempunyai prisnsip bahwa dalam mengajr itu seoarang guru bukan menelanjangi peserta didik melainkan memotivasi dan menyemangati. Dengan semangat dakwahnya beliau meskipun mengidap m=oenyakit tidak membuat beliau putus semangat. Kedisiplinan beliau memang tidak diragukan
            Bahkan saya pernah tidak sengaja berpapasan dengan beliau ketika saya menuju pesma bersama raqhmat teoatya pada depan fakiltas tarbuyah, saya melihat beliau menggunakan spedea ke kampus, subhan=allah . orang semulia dan sealim beliau datang jke kampous menggunakan sepeda. Disitu ketajk ketwadhuan beliau juag. Maap maap bukan seperti yang kita bayangkan mungkin meskipun sepeda paling tyidak speda seoeda mahal. Ternya ta tidak. Sepedda yang saya lihat adalah sepeda sepeda biasa, bukannya saya merendahkan, tetapi belkiau kalau mau memaki monil, tapi mengapa beliay tidak menggunakannhya ?
            Ketika masuk kekelas pun beliau sedikit menyinggung masalah kkenapa beliau memaki spedea, semopaty juga beliau menyebut nama saya yang keyika diajaln berpapasan bahwa saya adalah saksi yang melihat beliau menbggukankan sepeda. Beliau menggunakan sepeda beralasan bahwa kaki beliau terdpat penyakit untuk menyembuhkannya harus duibawa bvergerak. Makanya terkadang ketika mmengajar dikelas sesekali beliau duduk dayas nmeja, atau nmenggereakkan kaki beloiauy supaya tidakmsakit.
            Sungguh treladan yang baik yang bisa kita ambil, tidak perluy melihat jauh jauh ke zaman zaman dahulu atau orang orang alkim tedahulu. Cukup sesosok beliau kitra jadikan teladsan dalam keseharian kita. ...
            Ketika usai bekiau mengambil nilai, pak prof pun menyambung percakapan dan menanyakan tentang ujian kakli in. Jarang sekali beliau menanyakan sepeti, tidak hanya orang orang tertentu, tetapi keseleuruhan ssekelas beliau bertanya, mulai dari absen 1-30 semuanya ditanya. Ketika bertanya juga beliau menanyakan hal hgakl yang berkaitan dengan kami. entah dartimana beliau tau tetang kami, padahal saeu saya kami tidak pernah vercerita apapa kepada beliau, tapi beliau tau kelebihan dan kekurangan dari setiap masing masnig kami.
            Contoh spertu saya dan fikri, beliau menyatakan bahwa kami lumayan hebat dalm berbahsa inggris, bukannya saya sombiugn, tapi alhamdulillah saya memang cukup suka dan tau tentang bahsa iunggris. Beliau juga sempat bertanya tentang orang tua saya yang meninggal siapa? Ayah atau ibu? saya pun menjawab, ayah pak. Lantas beliau menjawab, kesuksesan itu tidak harus disertakan kehadiran sang ayah. Sekali lagi beliau memberi masukan kepada saya dan meyakinkan saya bahwa saya opasti bisa menjadi orang sukses walaupun tidak disertakan kahiran ayah saya.
Bahkan ada pertanyaan pertanyaan yang mengherankan saya, seperti, pertanyaan beliau keapda jajang. Beliau bertanya “maaf ya sebekumnya, juang kamu biasa setelah meamakia sarung apakah =kamu melipatnya kembali?”. Maka saya meloihat waqjah ajajng sedikit merah dan malu. Entah apa yang dimaksud oleh beliau.
            Juga sampai jkepada absen rifqi, beliau bertanya, “rif bagaimana gatal gatalmu apakah sudah sembuh?” Sampai masalah gatal-gatal pun disinggung oleh beliau, apakah masih kurang bukti kepedulian beliau kepada kami anak pbsb angkatan 2014? . beliau juga bertanya, apakah bapak anda pernah menanyakn hal gatal gatal ini kepada anda ? maka rifqi menjawab, “tidak pak”. Nah ini siapa yang lebih poeduli kepada anda, saya atau bapak anda? Tutur beliau sambil bercanda.
            Lanjut kepada absen siti khairunnisa, disini beliau bertanya tentang nilai nilai yang diperoleh olehnya mulai dari ujian pertama. Maka nisa menjwaab, sekian sekian dan yang terakhir adalah 65, akan tetapi disebutkan oleh ustad ainul yaqon 56. Nah diini terdapat kekeliriuan akan tetapi terbenarkan oleh kejadian oproif ali tersebyut karna bertanya tentang nilai “suibhanallah sampoai seperti ini allah menyusun skenario agar nilai kamu terselamatkan”. Maka susasana dikelas itupun menjadi sejuk dengan perkatyaan beliau. Memang terjkadang tajkdir atau skenario allah itu begitu indah. Tidak ada yang namanya dalam kehidupan inii. Semua tekah direncanakan oleh allah. Sebaik baik seberapa ushan kita merencanakan sesuatu allah memiliki rencana yang jauh kebih baik keda kita. Oleh karena ituselalulah berdoa kepada allah agar ditetapkan mendapatb nasib yang baik
            Bebiara masakah doa,aya jadi teringat dengan perkataan salah seorang ustad zsaya dipesantren dilu, beliau berkata “berdsoalah kalin sebanyak banyak nya, karena walaupun doa kalian tidak dikabulkan didunia niscaya kelak dikhirat akan dikabulkjan” ada cerita seseorang yang ketika meninggal kerlaj ketikan dihisab kebningungan akan ganjaran yang didapat  oolehnya. Maka dia bertanya kepada allah, “wahai allah, apa ini ? padahl saya tidak atau jarang beribadaha kepadamu?” maka allah amenjawab” ini adalah ijabah atas doa doamu yang belum dikbuilkan dulu ketika didunia, maka aku kabulkan doamuaasekarang.” Luar biasa bukan ? terkadang kita meremhakn berdoa, padahal apalah suisahnya berdoa, hanya mengangkat tangan dan mnemihon kepada allah denga n  syarat benar benar merasa ikhlas dan tulusndalam meinta kepdeanya.
            Oleh karena itu, marilah kita senantiasa berda kepad allah. Yakinlah, walaupun doa kita bleum dikabulkan, niscaya labat atau lama pasti dikabulkan. Katrena allah tahu kapan kita layak m,enapatkan apa yang kita minta.
            Kembeali ke perkuliahan, setelah beliau menanyakn beberapa j=hal kepqda masing masing, tiba tiba beliau melihat kle sofi bahwa dai sedang memaionkan hp, maka seketika itu pula beliau bertanya kepada sofi” sofi kamu lagi main ho ya ?” sofi pun menjawab dengan wajah cemas dan keraguan “iya pak” tuturnya. Seketika itu prof ali langsung mkenyuruhnya keluar dari kelas dengan wajah merah. Sofi pun tanpa sepatah kata langsung keluar dari kelas, siapa juga yang beani menyanggah oimongan dari beliau.
            Maka suasana dikelas pun menjadi tegang dan kecemasan. Saya sendiri tidak tau pasti apakoah belaiu memaqang benar benar marah atau hanya sebagi pelajaran supaya kita menghargai guru yang sednag mengajar atau berbicara. Tapi yang saya liat ternyata btidak, beliau setekah itu berkata sebenarnya saya bukannya benci atau marfah kepada kalian, lkita kan memang sudah mengadakan kiontarak belajar bhahywa ketika perkuliahan berlangsung dilarang memainkan hpo kecuali saya suruh. Dan apaibila ada ynag melanggar konsekuensinya keluar darti kelas. Iyato ? kami pun mengiyaka pernyataan beliau
            Ketegasan beliau juga tidak main main. Jika kata beliau maka hatus a, saya kira beliau tidak semena mena mengambil keputusan begitu saja. Sudah banyak penimbangam yang beliau lakukan untuk mngambil keputuamn.  Jadi wajar jika saat itu sofi diusri dari kelas
            Setelah bebeerpa menit sofi keluarpun beliau juga keluar karena perkuliahannakan dilanjutkan oleh ustad ainul yaqin, seperti biasanya membahas materi yang akan diajdikan kuliah pada minggu mendatang. Beliau menyuruh kepada setioap dari perwakilan kelompok untuk membacakan ayat ayat dan tafsir serta munasabah untuk diperhatikan apakah bacaannya bagus karean akan diajadikan nilai plus kelak.
            Karena kondisi kelas yang cukup ribut pun, beliau berkata, “teman teamn jika kalian ingin menjadi pembicara yang baik, jadilah oendengar yang baik.” Kata kata ini sampai sekarang selalu jadi motivasi saya, karena banyak orang yang hanya menuntu untuk menjadi pembicara hebat oadahal dia tak pernah mau mendengarkan aopa yang dibicarakan orang lain. Memang ini adalah hhukum allah, juga berlaku “jika engkau ingin menjdai penulis yang hebat, juadilah pembaca ynag hebat.” Ibarat kita harus menghargai orang maka kita akan dihargai. Sungguh  Allah maha adil atas seghala cipatannya. Subahanallh.
            Di akhir pertemuan juga saya sempat bertanya kepada beliau terkait masalah lintasan lintasban hati seperti iri / hasud. Saya bertanya “apakah jika kita pernah merasa dalkam hati kita perasaan hasud atauu iri itu akan memakan kebaikan kita, walaupun kita belum mewujudkan oerasaan tersebut dalam bentuk tindakan, atau dalm hati saja? Karna saya kira manusia takkan liput dari yang namnanya bisikan bisikan hati baik yang bagus maupun yang jelek. Maka beliau menjawab dengan cerita sahabt ketika bertaqnya keada nabi tetkait masalah bisikan hati juga, maka nbabi bersqabda dalam ayat alquran .....

            UJIAN KETIGA
            Pada ujian ketiga ini materi yang akan diujikan adalah dari materi tafsior ibn katsyir tepatnya dari kelompok mizan dkk.

            UJIAN KEEMPAT
            kembali lagi kepada matri kami yaitu tafsir almunir yang akan dijadikan refrensio soal uijian kali ini. Disini lumayan banyak juga halaman yang dijdikan refrensi kurang lebih 30 halaman dengan berbahsa arab.
            Pada kesempatan kali ini beliau prof ali berhalngan juga untuk datang karena ada kepentingan di jakarta, tetapi meskipun tak datang, beliau menyempoatkan diri unutuk menelpon kami melalui hp nya ustad ainuk yaqin dan berbicara langsung kepada kami dengan loud speaker. Disitu neliau menanyakan kabar sekaligus memberi motivasi bahwa kami poasti bisa mendapatkan nilai yang baik poada kuliah ini.
            Kurangt lebuih 15 menit beliau berbicara beliau pun menutup pembicaraannya karena waktu yang terbatas. Kami pun bersiap untuk melaksanakan ujian. Disini ustad ainul yaqin berinisiatif untuk mengubah pola bangku yang disusun dikelas untuk merapat kedinging masing masnig, sehingga saling bertatapan dan memeperkcil kemungkinn trerjdadinya penyontekan.
            Saya akui , ujian ini adalah ujian tersulit yang saya hadapi, karena juga disini saya mendapatkan nilai yang sangat rendah, yaitu 53. Saya sangat merasa malu, memang ini juga kesalahan saya krena kurang membaca dan belajar akan materinya. Saya kirta saya pantas untuk mendapaytkan mnilai tersebut sebagai pelajaran kepada saya
            Tapi saya sempat heraqn juga dengan teman saya mizan. Dulu keytika semnester satu yang saya tahu ketika melaksanan ujian ujian dia adalh orang yang cukup pintar dan cekatan dalam menjaab soal. Ip nya pun cukup tinggi. Tapi enath mengapa pada semester ini saya melihat mulai dari ujian pertama sampai ujian keepmat ini nilai dia tak sebaik semester lalu, soperti ada penuruan. Mungkin saja dia sedang fokus kepada hal lain sperti lomba lomba dan lainnya terkait maslah jurnalistik. Karejna saya melit nya baru baru ini sangta sinuk dengan laptopnya. Saya juga tidak ingin kepo fudhul istilah bahasa arabnya dengan dia.
            Berbicara tentang mizan saya jadi teringat terhadpa pertanyaan pak prof yang bertanya kepdanya terjait maslah oprang tua. Pak prof bertanya “mizan, apakah anda kurang dekat sama orang tua anda?” mizan pun menjawab “iya pak saya tidak terlalu akrab dengan bapak saya.” Dengan alsana tertehntu dia menjawab. Sketika itu pak prof menjawab, kamu tidak boleh sperti itu. Meskipun mungkin bapak kamu keliru, klo bukan karena bapakmu kamu tidak akan ada di dunia ini to ? tutur beliau. Mungkin saya tidak terlalu mengeri jika membahas tentang bapak, kjarena saya dari kevil sudah ditinggal oleh bapak saya .
            Jika saya bandingkan nilai saya dengan teman teman saya yang lainnya, bisa dikatakan sya termasuk urutan dibelakang, karena nilai saya cukup rendah. Tidak seperti lia, fikri, jajang yang sampai sekarag belumpernah menjama angka 60 dalam ujian. Sedamgkan saya sudah pernah mendapat nilai 63 dan 55. Terkadang ada rasa sesal dalam hati ini mengapa saya tidak tekun dalam belajar. Tetapi saya teringaty perkataan atas perkataan pak prof, kamu tidak boleh atas apa yang kamu perbuat kecuali taubat. Karena apa yang kita dapati pasti sesuai proses kita. Seperti kata ungkaoan “proses takkan mengjhianati hasilnya” seperti itu.
            Jadi dengan menyesal hanya akan membuat kita merasa patah semangat damn membuang buang waktu. Alngakh baikn ya jika kita melakukan klesalhan kiuta langusng emembenahi klesalhamn ndamn berjanji untuk tidak melakukannya lagi. Mungkin speti itu yang dimkasudkan beliau bahwa menyesal itu haram huykumnya
           
            PERTEMUAN / PERKULIAHAN HARI SABTU
            Ketika di dalam perkuliahan, sebenarnya ustad ainul yaqin hanya ingin menyarankan kepada kmai untuk mmenambah kegiatan belajar mengajr terutama dalam bidang bahsa arab. Jadi beliau mibta secepatnya diterapkan guna menambah waawsan, bagi yang ingin ikut saja, yang tidak jkuga tidak apa apa.
            Akhirnya setekah kami memusyawarahkan waktu kami pun memilih harui sabtu pagi jam 7, memang awalnya hanya bagiyang ingin saja, tapi ketika pak prof mengetahui ahl tersebut poun diwajibkan untuk menghadiri bahkan dihjitung sebagai perkuliuahan. Tetapi kami tmen dengar kabar tersebut terutama saya tambaj semnagt saya, karena memnag mungkin dalam peneapan atau berbicara saya cukup bisa tapi dalam maslaah nahwu saorof saya masih sangat kurang, plehn karen itu saya berharap pada jam tambahan ini saya mendapat wawasan dan ilmu klebih terkait bahasa arab.
            Pada pertemuan pertama sabtu pagi itu, saya berhalangan ikut dikarenakan saya menghadiri acara kongres PSSI untuk mengisi paduan suara disitu. Sangat banyak pengaklaman yang saya dapat sejak saya berada di jawa sini. Mulai dari teman, ilmu, guru guru dan lingkungan.
            Dulu ketika saya masih di pontianak, demi allah saya tidak ada pikiran atau bayangan bakal bisa menjejakkan kaki dijawa sini tepatnya disuranbya, apalagui melanjutkan studi. Kareena dari pertama saya melaksanakan tes hanyalah saran dari guru saya semata, saya tudak terlalu berminat, bukan saya tidak tertarik, tetapi saya berfikir bah wa seperti mustahil akan bisa lolos, saya tidak memiliki basic yang bagus dalam ilmu formal, sedangkan saya hatus bersaing bersama seluruh xzantri seindonesia. Siapa yang tidak kecil hati ketika menjadi saya. Karena saya tegaskan lagi bahwa opesnatren saya adalah pesntren salaf yang tidak begitu memperhtikan ilmu umum atau firmal.
            Tetapi apa kata takdir? Apa yang allah rencanakan yternyata berbedan, saya yang awaknya berfikiran mustahil ternyata sekarang saya telahbtinggakl din surabaya jurabg lebih 9 bulan. Tapi saya sangat yakin saya luus dari sleksi itu berkat doa ibu saya.aya berani sumpah semua in i berkat ibu saya, jika bukan karenanya saya tidak akan bisa smapia sejauh ini. Pesan ini juga saya sampaikan jepada teman teman saya, bahwa percayalah kalian semua lulus disni berkatb doa orang tua terutama ibu ibu kalian.
            Sampai sejauh ini allah menyusun skenario hidup saya yang openuh kejutan yang tidak diduga duag. Hanya orang yang bertfakkurlah yang meluar biasakan” sepertinitulah kata uistad ainul yaqin. Jika kita hanya menjalani hidupn ini semata tanpa bertafakkur akan kejadian dan ciptaan dialam semesta ini, nbiscaya kita akan susah dalam mengagungkan dan meluarbiasakan ciptaannya. Akan tetapi berbed dengan orang yang selalu bertafakkur, tafakkur dalam ciptaan allah, bukan dzat allah. Mereja akan merasakan bahwa alangkah hebatnya ciptaan dan takdirmu ini ya allah. Dan saya juga mersaakn seperti itu. Seringkali saya bertafakkir akan perjalanan hidup saya, dan juga orang orang hebat disekitar saya. Dan dengna iti sering membuat saya sadar diri dan sekaligus menginstropeksi diri saya. Banyak sekali manfaat yang bisa kita dapat apanila kita bertafakkur dalam ciptaan allah dan takdirnya
            UJIAN KELIMA